Bukan Mimpiku

 

Belum lama rasanya ketika angan-angan sibuk membayangkan, “Apakah menjadi guru semenarik dan sekeren itu?”

Seingatku angan-angan itu muncul waktu aku masih mengenakan seragam biru putih dan membawa tas berisi banyak sekali buku-buku tebal yang membuat punggung kecilku terasa berat dan semakin ngilu.

Masih sangat jelas di angan, bagaimana perjalanan dan proses transformasi  ilmu dari guru untukku dulu diberikan. Jika harus mengingatnya kembali, mungkin akan kuberikan empat jempol mungilku untuk semua guru-guru di bangku sekolahku dulu. Bagaimana tidak, mencari materi dari tebalnya buku dan belum lagi menuliskannya serapi mungkin di papan tulis agar semua anak didiknya dapat menyerap ilmu dari buku yang hanya ada satu itu. Bagaimana bisa itu menjadi pekerjaan yang menarik dan keren didalam benak anak-anak yang sudah mulai mengenal canggihnya berkirim pesan melalui barang kecil tapi canggih yang kita sebut handphone. Sama sekali bukan cita-cita yang muncul di kepala.

Tapi, ternyata bukan aku saja yang mulai bertumbuh. Dunia ini juga bertumbuh lengkap dengan banyaknya hal baru yang  dulunya hanya bisa kita lihat di dunia masa depan pada  film Doraemon dan Nobita. Jaringan internet yang dulunya hanya bisa kita nikmati di warnet dan harus memilih paket apa yang akan dibeli untuk bisa berselancar ke dunia luar, melihat banyaknya informasi baru yang tidak kita dapatkan di buku Sekolah, kini bisa kita akses dengan mudah dimana saja dan kapan saja. Masih tergambar jelas bagaimana guruku dulu harus berkali-kali menghapus gambar yang dia buat di papan tulis kapur dan debunya sering kali membuat kita sesak nafas. Gambar-gambar yang beberapa guru bisa membuatnya dengan sempurna, tapi tidak jarang juga ada yang hasil gambarnya membuat kami sekelas tertawa.

Semakin aku dan dunia ini bertumbuh, ternyata gambar-gambar dan segala macam informasi yang dulunya sangat sulit untuk disajikan ataupun dicari bisa dengan mudah kita dapatkan saat ini. Bersamaan dengan tumbuhnya banyak hal baru, pemikiran baru juga harus bertumbuh dalam bentuk kreatifitas tanpa batas.

Saat ini mungkin mudah untuk menjelaskan kepada peserta didik kita bagaiaman proses terjadinya hujan di bumi ini, berbeda dengan beberapa puluh tahun silam hanya otak saja yang berupaya menggambarkan dan berimajinasi ketika guru menerangkan materi rumit itu  di depan kelas. Sekarang, kita bisa cari berbagai macam animasi dan gambar yang bisa membantu kita menerangkan dengan jelas bagaimana hujan bisa terjadi di bumi ini. Kemudahan ini acap kali dilalaikan pendidik untuk bisa lebih mengembangkan diri. Peserta didik kita mungkin bukan hanya perlu melihat sesuatu yang bisa dengan mudah diaksesnya dengan handphone ataupun komputer. Tapi, peserta didik kita juga membutuhkan ide-ide baru serta kreatifitas baru dari kita selaku gurunya agar merasa pembelajaran adalah hal baru setiap harinya bukan hanya hal yang sudah biasa dan diulang lagi di bangku Sekolah. Sebuah tantangan yang memang harus dikuasai pendidik saat ini adalah bagaimana cara kita mengajak anak-anak belajar bersama dengan ide-ide baru setiap harinya.

Beberapa bulan lalu, masih tertanam betul di ingatan bagaimana tanggapan anak-anak saat aku memberikan  video animasi tentang bagaimana proses terjadinya hujan yang saya download di Youtube secara gratis. Diluar dugaan saya sebagai pendidik, anak-anak ternyata tidak memahami dengan baik isi dari video tersebut. Mengajar peserta didik tunarungu dengan tambahan hambatan tunagrahita membuat pembelajaran yang diberikan harus tetap dipilah dan dipilih sesederhana mungkin namun tetap menarik untuk dipelajari. Tanggapan yang mengagetkan saya dapatkan, ternyata itu terlalu sulit mereka pahami. Salah satu bukti bahwa teknologi saja belum bisa menjadikan pembelajaran yang kita berikan ke peserta didik menjadi lebih menarik dan lebih mudah dipahami.  Keterlibatan peserta didik dalam mendapatkan ilmu baru juga menjadi salah satu hal yang bisa memudahkan mereka dalam menerima pengetahuan baru yang pada akhirnya bisa digunakan dalam kehidupan mereka nantinya.

Materi dan bahan sudah disiapkan untuk pembelajaran hari itu, namun tertolak secara halus dari ekspresi anak-anak ketika menontonnya. Mencoba memutar otak dengan cepat, namun tidak juga menemukan ide yang bisa mempermudah pemahaman mereka. Menjelaskan apa itu penguapan saja membutuhkan waktu yang sangat lama. Lalu bagaimana cara menjelaskan serangkain proses terjadinya hujan yang lebih rumit ini?

Kembali lagi pada hakikatnya, belajar bisa dari mana saja dan kapan saja. Pembelajaran bisa berasal dari lingkungan sekitar, ternyata kita bisa bersama-sama memperjelas bagaimana proses terjadinya hujan yang sudah ditonton melalui praktik langsung dengan menggunakan barang dan bahan yang ada di lingkungan sekitar sekolah. Kita bersama-sama menggunakan air yang sudah dipanaskan, gelas kaca yang ada di pojok meja, dan sekidit es batu yang kita beli dari kantin sekolah.  Diluar dugaan, penggabungan pembelajaran secara digitalisasi dan praktik langsung bersama  peserta didik  bisa membuat mereka lebih memahami dan tentunya nyaman ketika belajar karena bisa ikut serta pada setiap proses belajarnya dengan baik.

Gabungan yang sangat menarik namun tricky saat ini memang harus dikuasai pendidik untuk bisa menciptakan lingkungan belajar yang aktif dan positif. Digitalisasi perlu ditambah dengan kreatifitas kita sebagai guru dalam membersamai anak-anak belajar di Sekolah.

Ternyata setiap harinya guru adalah salah satu manusia yang harus selalu memiliki ide baru dan kreatifitas dan juga harus siap ketika ide tersebut belum bisa diterima peserta didiknya. Anggapan “sekeren dan semenarik itukah menjadi guru” sudah terjawab saat ini. Guru bukan hanya sosok yang keren dan menarik, tapi juga menjadi sosok yang diharuskan memiliki banyak ide untuk satu tema pembelajaran yang akan dilakukan.

Banyak yang berkata, menjadi guru itu mudah. Hal itu mungkin iya jika hanya berpaku pada buku, ujian, naik kelas atau tinggal kelas. Tapi, guru adalah sebuah tantangan baru setiap harinya jika tujuan kita bukan hanya berpaku pada meja dan bangku, tapi pada ilmu yang bisa dibawa hidup dan melangkah maju.

Komentar

Postingan Populer